BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Hampir semua orang pasti menggunakan tandon sebagai penampungan udara dirumah, tapi kita sering terlupa untuk mematikan udara sebelum air ditandon meluber. Akibatnya akan banyak udara yang terbuang sia-sia karena hal tersebut. Untuk menghindari hal tersebut Anda memerlukan alat ini. Karena alat ini dan tahu saat air sudah mencapai batas ketinggian dengan peringatan peringatan, sehingga tidak akan ada lagi udara yang terbuang. Dengan tidak adanya udara yang terbuang maka dapat memberikan pembayaran udara. Selain itu alat ini juga bisa dijadikan pengingat untuk tandon yang hampir kosong. Alarm akan berbunyi saat udara ditandon sudah mencapai diketinggian tertentu sesuai yang diinginkan.
B.
Rumusan Masalah
Adapun permasalahan dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana merancang dan membangun sebuah alat peringatan ketinggian udara tendon.
2. Bagaimana sistem kerja alat yang dirancang.
C.
Tujuan Pe mbuatan
Tujuan pembuatan alat ini adalah sebuah alat penanda peringatan ketinggian udara tendon sederhana.
D.
Manfaat Pe mbuatan
Manfaat Pembuatan alat Penyanyi Adalah s ebagai sarana untuk review membantu Pemberian Peringatan dini apabila Pengisian Udara tendon Sudah menghambat Penuh.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Profil
TR BC547
Transistor BC547 adalah jenis negatif-positif-negatif (NPN) transistor yang digunakan untuk berbagai tujuan. Bersama dengan komponen elektronik lainnya, seperti resistor, kumparan, dan kapasitor, dapat digunakan sebagai komponen aktif untuk switch dan amplifier. Seperti semua transistor NPN lainnya, jenis ini memiliki terminal emitor, basis atau terminal kontrol, dan terminal kolektor. Dalam tata tertib, arus dari dasar ke emitor mengontrol arus kolektor. Sebuah garis vertikal, yang merupakan dasar, dapat menunjukkan transistor skema skema untuk transistor NPN, dan emitor, yang merupakan garis diagonal yang terhubung ke dasar, adalah panah panah menunjuk jauh dari dasar.
Ada berbagai jenis transistor, dan BC547 adalah transistor junction bipolar (BJT). Ada juga transistor yang memiliki satu daerah, seperti jalur efek medan transistor, atau tidak ada sambungan sama sekali, seperti oksida logam transistor efek medan (mosfet). Selama desain dan pembuatan transistor, batas dapat ditentukan dan tercapai. Negatif (N) -jenis bahan dalam sebuah transistor NPN memiliki kelebihan, sedangkan bahan positif (P) -jenis memiliki kekurangan elektron, baik karena proses kontaminasi yang disebut doping.
Gambar 1.1 TR BC 547
B.
Skema
Rangkaian
1.
Skema Catu Daya
Catu daya merupakan rangkaian komponen utama untuk pembagi tegangan pada komponen elektronka. Untuk membangun tegangan yang digunakan pada sensor yang diperlukan input sebesar 5 volt, 7 volt, 9 volt yang dapat diperoleh dari koneksi IC regulator tipe LM 7805, 7807, dan 7809 dan untuk input sebesar 12 volt digunakan IC regulator tipe LM 7812 yang digunakan untuk membangkitkan tegangan pada komponen penunjang pada suatu rangkaian.
Gambar 1. 2 Catu Daya Digambarkan Secara Skematik
Tidak |
Komponen |
Jumlah |
1 |
Trafo 1 Ampere CT |
1 buah |
2 |
Dioda IN4001 |
2 buah |
3 |
Kapasitor 2200uF 35 Volt |
1 buah |
4 |
IC L780 5 |
1 buah |
5 |
Kabel |
1 gulung isi 6 |
6 |
Dioda Lad |
1 buah |
7 |
R e sistor 10 Kilo Ohm |
1 buah |
Tabel 1. 1 Komponen Catu Daya
2. Skema Rangkaian Kontrol Cahaya Lampu
Gambar 1. 3 Rangkaian Kontrol
Tidak |
Komponen |
Jumlah |
1 |
Bel |
1 buah |
2 |
Lad Indikator |
3 buah |
3 |
TR 547 |
3 buah |
4 |
Swict |
1 buah |
5 |
Kabel Kawat |
1 gulung |
Tabel 1. 2 Komponen Rangkaian
C. Alat penunjang
Untuk membangun dan merangkai komponen alat tersebut diperlukan alat-alat penunjang diataranya:
a. Sebuah Solder dan atraktor d. Bor PCB
b. Tang buaya e. Pemotong PCB
c. Amplas i. PCB (papan rangkaian)
D.
Sistem Kerja Alat
Sistem kerja alat water level sensor adalah dengan cara pendeteksian volume udara menggunakan plat tembaga yang dimasukkan didalam tandon air. Ketia tandon air dalam proses pengisian air maka plat tembaga akan terkena air sehingga mengaktifkan transistor yang menjadi saklar otomatis dan kemudian transistor akan mengaktifkan lampu indikator dan buzzer / alarm sehingga akan muncul dangan indikator level tertentu untuk memberitahukan kita bahwa tandon pengisian air sudah terisi penuh.
Lampu indikator pertama berwarna hijau, yang mana jika lampu hijau menyala maka kondisi air dalam keadaan rendah pada permukaan penampung atau wadah
Lampu indikator kedua berwarna kuning, jika lampu kuning menyala maka kondisi air dalam tandon berada pada kondisi setengah penuh.
Lampu indikator berwarna merah, yang mana jika lampu merah menyala maka manandakan air telah membina penampungan hingga selanjutnya alarm akan menyala.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari penjelasan diatas dapat diabaikan:
1.
Sistem alat ketinggian udara dapat digunakan sebagai alat bantu penanda ketnggian tendon udara.
2. Pembuatan alat kontrol lampu otomatis dapat dirangkai dengan mudah karena dapat memanfaatkan bahan bekas yang ada di sekitar.
B.
Saran
Berdasarkan Perakitan alat ditemukan beberapa Kondisi Yang Harus disempurnakan l agi diantaranya p embuatan Rangkaian , penyederhanaan Rangkaian, Serta Pembangunan Sistem penunjang lainnya sehingga DAPAT dikembangkan Lebih Baik Lagi Dan DAPAT bermanfaat Bagi oranglain.
PUSTAKA
Agus Sugiharto, ” Penerapan Dasar Transduser dan Sensor”, Edisi Pertama, Kanisius, Yogyakarta, 2002. Hal 23 - 25.
Robert F. Coughlin, Frederick F. Driscoll, Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu Linier, Edisi kedua Erlanggga, 1983. Hal 161- 170.